Thursday, May 5, 2011

ngGoenoeng Key-Dole ( sebuah cerita Ngalor Ngidul sak geleme dhewe )

by erick monk ozta on Sunday, January 9, 2011 at 10:31pm

ngGOENOENG  KEY-Dole   (Part 1) 

Snake snake ( Ular Ular )  Bahasa Indonesianya aku nggak tau……( Bhs.Melayu= Mukadimah)

         Sebuah daerah yg sinonim dengan keadaan yg tandus, gersang dan selalu kekeringan. Itulah hakikat sebagian dari daerah Gunung Kidul. Terutama di daerah selatan yg dipenuhi dengan kandungan Karst atau batu kapur. Dan kekeringan itu masih berllanjut sampai sekarang.
          Ndeso, itu salah satu trade mark juga untuk ngGoenoeng Kidoel, sampai sampai, mahasiswa Gunung Kidul yg kuliah di Kota Jogja, akan mencari sepeda motor yg Plat Nomernya bukan AB….D., yaitu nomer plat Gunung Kidul, kalau di panjangain  “ Aku Bocah Deso” : AB …… D.    alias,..aku orang udik…

        Gunung Kidul juga salah satu daerah penyumbang Urbanisasi yg lumayan besar. Itu terlihat di Jakarta, ada Ikatan Keluarga Gunung Kidul, yg jumlahnya mungkin lebih dari 3 juta umat. ( Ngarang aja ini… biar kelihatan gede… hehehehehe ).

        Dan nggak lengkap kalau aku ngomong tentang Gunung Kidul, tanpa menyebut  kesaktian org orgnya. Memang betul, disini banyak orang “ Pandai “. Orang sakti, yg di datangi oleh berbagai kalangan orang  dan dari berbagai daerah dengan keperluan macem macem, dari urusan mencari Jodoh, Penglaris, Togel sampai urusan Nyalon Anggota Legislatif…

         Selain itu, Gunung Kidoel juga terkenal dengan Ngatini Ngatini nya yg tidak kalah cantiknya disbanding artis artis Sinetron kita . ( Nggak bohong ini… bener bener…nggak   percaya ? .. datang aja ke Gunung Kidul )…. Hehehehehehe

        Udah ya… ular ularnya segini aja, biar yg lain nanti nambahin…kalau ular ularnya kepanjangan.. ntar jadi uler beneran….hehehehehehe…..

Oenique dan Qhas   …..


          Pada waktu dulu, Gunung Kidul hampir seperti daerah terisolir wujudnya. Aku katakana begitu, karena memang pada waktu itu, akses ke daerah lain masih sangat sulit. Kondisi jalannya yg berbatu dan terjal, merupakan satu kendala yg tersendiri. Bahkan akses untuk ke desa desa masih sangat terbatas. Dikarenakan oleh Infrastruktur yg sangat minim, dan juga letak Gunung Kidul yg kebetulan tidak dilalui jalan Provinsi yg menghubungkan satu kota dengan kota lain.

         Ianya tersendiri dan seperti setengah terisolir. Tidak mengherankan, karena keadaan itulah, sebenarnya, Gunung Kidul justru mempunyai ketahanan Kemandirian yg tinggi di banding dengan daerah lain di Provinsi YG SANGAT ISTIMEWA yaitu Jogjakarta atau Yogyakarta , atau Ngayogya karta Hadiningrat…. Hehehehehehe.

         Karena setengah terisolir itulah, Goenoeng Kidul melengkapi dirinya dengan berbagai Industri Strategis Lokalan, yg tidak di punyai daerah lain pada waktu itu. Daya saing kita juga paling tinggi, karena ditempa oleh keadaan yg agak Ekstrim pada waktu itu.

          Jadilah Goenoeng Kidoel yg sangat Khas dan sangat Ndesani. Alias “ Ndeso Tenan “. Dan percaya atau tidak, sebelum Retro Fashion Hit the World with The colorful apparel, Nggoenong Kidoel sudah punya fashion itu. Colorful dress, with florescence Colorit was so retro back then.  Dan kalau ada kesempatan anak Goenoeng Kidoel pergi ke Kota … orang orang akan tau. Itu pasti “ Wong Goenoeng Kidoel”.

          It’s so recognizable. From their behavior, they way they talk, that is so different, dressing style, the way they walk in a group, the way they see things with their jaw dropping action….pokoknya….it was so Ndeso…. Hehehehe …and you know what ?... I’m one of them…. Hehehehehe …Bakso Urat dari Solo …. So What Gitu looohhhhh…….

          Keunikan itu juga bisa dilihat dari jenis makanan yg ada di Gunung Kidul, bahkan, yg punya TRADE MARK Bakmi Jawa, ya Gunung Kidul.  Walaupun banyak sekali sekarang yg memasang plakat Bakmi Jawa Gunung Kidul, .. tapi kalau yg masak bukan org Gunung Kidul, tentunya kurang Mak Nyusss rasanya. Dan uniknya, .. kebanyakan yg jual Bakmi Jawa ini, didominasi oleh orang orang dari Piyaman dan sekitarnya.

        Ngomong soal makanan ,… nggak lengkap rasanya, kalau aku nggak nyebutin Tongseng, Gule dan Sate Kambing Gunung Kidul. Soalnya,..terus terang, aku sering kemana mana, tapi kalau Tong Seng, Sate dan Gule nya bukan dari Gunung Kidul….Bahasa Inggrisnya : Ora Kolu aku…. Perbedaannya, memang jelas.

         Makan Sego Gule di Wonosari, rasanya nikmaaaat banget…. Di Daerah Lain…wah nggak gitu banget deh….Pada Waktu itu, yg terkenal adalah Mbah Tronggolo,… kakeknya temenku yg paling pinter di kelas dulu, Mas Gunawan Santosa….yg Restaurannya pas di depannya Bah Goegoek, First Chinese Restaurant di Wonosari.

        Sewaktu aku kecil dulu, ada satenya Mbah Baji… yg mangkal di depan Toko apa ya ? aku sendiri lupa, pokoknya, tokonya itu, pas di depan Tokonya Juragan Se Jang…Trubus …Toko Star..atau apa ya ?....pas di pojokan jalan Pasar sebelah timur itu….. uenaknya minta ampun… pendek kata…kalau makan nasi pakai Bumbu Satenya aja udah Mak Nyus….. ( ketahuan kalau nggak pernah makan enak… hehehehehe ).

WEDANGAN , Wayangan dan  “CAFÉ TIKAR perCO”… ( Atribute to the late Kang Wario )


      Menyebut  Wonosari, ..memang  tidak boleh tidak,.harus ku ceritakan soal Wedangan…Wedangan,… menurut kamus Primbon Mbah Sontoloyo, diambil dari kata Benda : Wedang, yg ditambah dengan akhiran an untuk menjadikannya sebuah kata kerja.

       Walaupun, yg namanya Wedangan itu, jauh banget dari konotasi kerja. Lha apa ndak to ? Wedangan itu kan Cuma Thenguk Thenguk, ngadep Wedang, Lesehan, sambil ndengerin Uyon Uyon Monosuko. Disebut Monosuko, yg berasal dari Bahasa Jepang…yg artinya,.. Nggak Stereo…karena memang pada waktu itu, hiburan satu satunya, ya Cuma Radio yg nggak Stereo.

      Hidangannya biasa, .. Teh Poci (teko lemah), Gula Batu…. Pacitan nya biasanya di sebut Barang Ratengan, yg satu piring isinya makanan gorengan, dari pisang goreng, tempe goreng, sampai puli,…tapi yg menjadi Favorit, tetep Jadah Bakar Wario. …..Wedang Jahenya juga cukup Thotholithem, … jahenya dibakar dulu,.. digepuk, terus diseduh dengan air panas dan gula Jawa.

           Kang Wario memang jempolan. Dia seorang yg PR ( Public Relation) nya tingkat tinggi. Gurauannya memang menyegarkan. Dia bisa bergaul dengan kalangan mana saja. Termasuk dengan kami yg waktu itu masih muda muda dan Imut. Hehehehehehe….tapi yg jelas, obrolan ngalor ngidulnya memang jempolan. Dengan gaya yg khas, dia selalu menyebut sesuatu yg bagus dengan “ Pokoke wis jan Thotholithem tenan “…sampai sekarang aku masih belum jelas arti Thotholithem itu.

      Kalau malem minggu, aku memang suka Ngedugem di CAFÉ Lesehannya Kang Wario, karena waktu itu, Bedher yg terkenal itu, masih sering ngebantuin kami Ngurusin Sound System, kalau kami main Band. Dia seorang Cable Guy, atau Rhodes bahasa kerennya. Belum terjun ke Business Café Tikar Emco ini… ( Café Tikar Emco = Lesehan Emper Toko )

      Yg pasti, kalau malam Minggu, di radio pasti ada Siaran Wayang Kulit, dan yg pasti aku akan Bawa Bantal kecilku ketengah Pasar, dimana kang Wario memang Jualannya disitu. Waktu itu, memang aku nggak pernah ke mana mana kalau malem minggu, karena , diantara temen temen, ya Cuma aku yg nggak “ Ngapel “ atau” wakuncar” kalau bahasa gaul sekarang, mungkin “Dating “.

         Lha gimana mau punya pacar…. Modal nggak ada,…mau ngandalin Wajah… jauh banget dari Kategori Ngganteng… ya udah… aku ngapelin Kang Wario aja…kepepetnya ( bahasa opo kuwi ? ),… kalau pas lagi nggak ada duit, ya bisa ngutang dulu…. ( Dasar kere… ).

   Pernah bapakku bilang di suatu malam minggu. Dia bilang, katanya, aku malu maluin aja…malem minggu kok tidur di pasar…seperti nggak punya rumah…..sebetulnya, aku mau ngejawab…. Yah …dari pada gue tidur di rumah Janda yg jualan Jamu itu…apa nggak lebih malu maluin ?.... wakakakakakakakaka….. kesian deh loe……

Anak Singkong….bukan anak Kingkong….      

         Soal Ketahanan Pangan, … Gunung Kidul punya daerah yg namanya Ponjong,… yaitu Lumbung Beras Gunung Kidul….sedang di daerah  selatan, ada Ubi Kayu… Tiwul….dan segala Macam Ubi yg tumbuh disana serta kacang kacangan dan biji bijian, semua sudah Kami Explore sebagai Sumber Makanan kami pada waktu itu.

        Memang kami hidup sangat Pas Pasan pada waktu itu. Makan nasi Jagung di waktu Pagi, siangnya makan Tiwul campur Bulrgur…. ( Terminologi makanan itu mungkin sudah nggak dikenali oleh Generasi sekarang… Generasi Burger ). Nasi Jagung…dengan Sayur bersantan Pekat yg isinya hanya Cabe Hijau dan beberapa kerat  Ebi ( Udang Kering ) dan itu bisa jadi bahan rebutan…. I’m not kidding…. That’s true…. So…. Don’t tell me some sad stories…’ cause we’ve been there most of the time …..

       Ngomong ngomong soal Ubi Kayu, atau Singkong, nggak berlebihan kalau aku sebut diriku anak singkong. Yup ….anak singkong…. Karena kami memang dibesarkan dengan singkong. Beras singkong  yg terkenal dengan nama “ Thiwul “ itulah yg membesarkan kami.  Juga Beras “Bulgur”,  dan ada juga Beras “ Injeksi “…. Beras Jagung….

        Dan hampir semua jenis kacang kacangan yg ada, kami manfaatkan. Berbagai jenis Ubi, kami biasa makan. Jangan terkejut…. Bahkan, kami juga makan “ Serangga “ sebagai lauk. Belalang,merupakan Hama, tapi sekaligus “Anugerah “.  Karena Pesticida tidak ada pada waktu itu, ya udah ,…mendingan kami goreng aja jadi lauk. ( Ternyata aku pemakan serangga khikhi khi khi khi )… dan sampai sekarang, yg namanya belalang, jatuhnya lebih mahal dari Ayam.

       Goenoeng Kidoel juga sinonim dengan Singkong, Gaplek dan tiwul…..mau tau ? okey choy,.. aku terangkan disini:

1. Singkong : Nama Latinnya Tapioca Goenoengqidoeleae, nama lain : Ubi Kayu , Ketela ,singkong, telo, kaspo, betis negro, garese pele, dengkulmu amoh…. ( yg tiga terakhir itu ngawur ….hihihihihihihihi )

2. Gaplek : Singkong yg sudah di buang kulitnya ( kulit singkong namanya Jengki ) dikeringkan, untuk kemudian di tumbuk menjadi Tepung Tapioka sebagai bahan untuk Tiwul. Tapi kemarin, sewaktu aku di Jakarta, sempet tersinggung juga aku dengan Plesetan orang Jakarta, masak Gaptech diplesetin jadi Gaplek… aku terdengar sebuah obrolan anakmuda di depan HardRock Café… “ Aduuuh… dasar Gaplek loe…nggak ngerti pakai Black Berry “… nah loh ? apa salah dan dosaku ?......

3.Tiwul : Diambil dari bahasa Scandinavia, Tiwul artinya, Food From God….nggak tau asal usulnya gimana, kok sampai landing di Gunung Kidul istilah itu, atau…. Mungkin org org Viking dulu sempet singgah berlabuh di Pantai Baron ?  ( baca : the Journey of the Viking )…sehingga nama pantainya juga BARON….artinya Tuan…nah loh ? … nama pantainya keren kan ? lain dari yg lain… kenapa ? ..aneh ?...nggak kok… jangan kaget, kalau org Gunung Kidul matanya ada yg biru dan hijau…( Mataku berubah hijau kalau lihat Ngatini Bohay euy…. )

3.Gethuk :  Singkong di rebus , di penyet, di tambah garam dikit, gula dan kelapa. Kalau sekarang, mau di beri rasa Coklat, Strawberry, Vanila danl lain lain juga boleh.

4.Lempeng   : Singkong, yg sudah direbus, di penyet penyet ( flattened )….menjadi kepingan kepingan dan di jemur, untuk kemudian di goreng sesudah kering….gurih , renyah dan ngangeni…..

5.Manggleng : Manggleng dipinjam dari bahasa  Scotland yg arti sebenarnya adalah, tipis, kering dan keras.  Istilah itu dibawa oleh seorang Pedagang Gerabah dari Scotlandia, pada jaman kurun abad pertengahan dulu…( wakakakakaka …..coyo karo aku… )
Singkong yg diiris tipis tipis memanjang, kira kira 5 cm ( mbuatnya hrs diukur )… di jemur sampai kering… kalau sudah kering di goreng, untuk cemilan… ( kalau sekarang .. yaaa. Seperti French Fries gitu lohhh…)

6.Lemette  : Diambil dari bahasa Perancis Le Mette artinya sesuatu yg di steam atau kukus. Cara membuatnya ( Kuliner kaleeeee ) : Singkong di parut, di bungkus daun pisang, di dalamnya dikasih gula jawa, di kukus hingga masak.. dan sajikan selagi masih panas….cocok untuk  mengobati gatel gatel mulut. ( maksudnya,kalau lagi pinging ngemil )…..

7.Cemplon : Diambil dari Bahasa Spanyol  Chemplonio Tapioca Gorengey…. Cara membuatnya, seperti Lemet, Cuma ini nggak dibungkus, tapi dikepel kepel segede Bakso, terus di goreng….nyuuuusssssss

8. EmJePe     :   Besar, item… panjang… keras….kalau dijilat rasanya agak asem asem manis…. ( yg ini bukan produk singkong  ya…intermezzo saja )… apa hayo ?... jangan ngeres dan Parno ya…..EmJePe  artinya : Michael Jordan di Tape…….wakakakakakakakaka ……Kapusan kowe kabeh….

         Tapi Anehnya… sewaktu aku berhenti di kedai oleh oleh pinggir jalan di daerah Putat, …yg dijual bukan bahan bahan Ketela yg banyak. Aneh…lha kok nggak ada yg jual Lempeng, Tiwul, atau Tape…seperti di Nagrek Peuyeum… bergantungan dimana mana. ( Bukan Peuyempuan ya )… kan bagus kalau Gunung Kidul juga explore Singkong untuk di jadikan Produk produk makanan khas, untuk di jual di Pinggir jalan sebagai oleh oleh. Seperti Gethuk, Lempeng, Manggleng ( balung kethek ), Peuyeum, Getuk Goreng .. dlll…pokoknya produk produk Makanan yg berbahan dasar Ketela.

       Kacang kacangan juga kami manfaatkan secara maksimal, untuk penambahan menu makanan yg serba pas pasan pada waktu itu, sebagai selingan.  Ada yg di buat Tempe , atau di buat sebagai sayur, dari Kacang Good Day, sampai Benguk, mlanding, pokoknya segala yg  tumbuh kami manfaatkan.  Mungkin anak anak sekarang, tidak kenal dengan itu semua. Mereka lebih kenal dengan Mac Dee, KFC, A and W , Starbuck dan lain lain.

       Ada istilah jawa yg diambil dari Bahasa Rusia, yaitu “ Nggragas “. Artinya, … waduh.. bahasa Indonesianya susah banget… apa ya.. ? …pokoknya, intinya,… segala macam kita makan deh…serangga, termasuk ulat jati, olan olan ( ulat pohon Turi). Laron ( yg di ambil dari bhs Perancis : La Rone )…. Idih.. riweh banget.. seeehhh…….pokoknya, dari semua jenis kacang, semua jenis Ubi, sampai Ubi yg memabukkan, seperti Ubi Gadung juga kami makan. Walaupun sesudah itu kami “ Mendem “ alias mabuk . ( Mendem diambil dari bahasa Jerman  kuno dan masuk dalam Kamus Djoko Darminto).

KEMANDIRIAN  (for sure… Is not sponsored by Bank Mandiri )

           Dan biasanya, tersebar di beberapa daerah, kita punya Produk Khas.. untuk saling melengkapi…. Misalnya, di Desa Kajar,.. itu pusat kerajinan besi, yg memproduksi segala macam keperluan alat alat Besi, dari Pacul, Gathul, Arit, Klewang, Bendho dan sebagainya. Pokoknya, Kajar merupakan Black Smith  Area untuk daerah Goenoeng Kidoel. ( Ada kabar angin, Pisau belati Rambo di buat di kajar )

             Ada juga Munggi, yg dulunya terkenal sebagai Pekan Saudagar, dan memang disitu tinggal saudagar saudagar besar, yg menjadi sentral peredaran Polowijo. Yaitu Komoditi kacang kacangan dan biji bijian, dari Jagung , kacang Tanah, Kedelai sampai Jawut dan Canthel dan segala macam Polowijo ada di situ.

            Ada sejenis kacang yg namanya “ Gude “, yg diambil dari Bahasa Inggris “ Good Day “…ceritanya, dulu… syahdan disuatu hari, salah satu anak Buah Stamford Raffles, sewaktu sedang Patroli, tersesat di daerah Gunung Kidul. Kebetulan, dia singgah di sebuah ladang, yg kebetulan para petaninya sedang Istirahat, dan disuguhi Jangan Gude dan Tiwul…. Mereka nggak tau mau bilang apa sama Bule itu, tapi salah satu mengomentari, Ooohh…it’s a good day… it’s a good day… and your rice looks like The wool….( yg sampai kini di sebut Thiwul),… Oleh karena si Petani nggak ngerti Bahasa Inggris, mereka menamakan Sop Kacang itu, sebagai “ Jangan Gude, dari kata Godd Day, …….hehehehehehe.    

             Dan biasanya, yg namanya Pasar, tidaklah buka setiap hari seperti sekarang. Dulu yg namanya Pasar, bukanya sepekan sekali ( sepekan, berarti Lima Hari dalam Kalender Jawa ). Dalam Kalender Jawa, sepekan ada Lima Hari, yaitu Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing. Dan biasanya, setiap pasar di daerah yg berlainan akan disebut, berdasarkan Hari Pasaran Pasar itu ada. Ada Pasar Wage, ada pasar Pon, ada Pasar Pahing dan sebagainya.

           Di Siono, ada yg namanya pasar Hewan, yg lebih biasa disebut sebagai pasar Wage. Karena memang di jaman itu hanya buka di Hari Wage… ( nggak ada hubungannya dengan Pencipta Lagu Indonesia Raya ya ).

            Dan dari daerah daerah sekitar Wonosari, ada yg memproduksi sayuran , seperti dari daerah Playen, Mendhongan, Siraman, Pulutan dan Banyu Bening ( Crystal Clear Water ) dan lain lain, mereka biasanya bercocok Tanam dengan cara “ Nyetren “ ( itu asalnya dari Bahasa Rusia ), yg artinya, bercocok tanam dengan menyiram dari sumur atau sungai didekatnya. Tidak dengan sistim Sawah. Dan ada istilah Nyetren Mbako ( menanam tembakau ), ada juga Nyetren Bawang ( menanam Bawang Merah) dengan sistim yang sama.

          Ketika aku masih di Sekolah Dasar, kalau nggak salah,… sampai Kelas Tiga SD aku baru kenal Buku. Sebelum itu, aku Cuma pakai “ Sabak dan Grip “, yaitu seperti  Note Book atau PDA di jaman sekarang, tapi, dari Kepingan Batu Hitam dan alat tulisnya juga dari Batu hitam yg menyerupai Pensil. Setelah Kelas tiga, aku baru mengenal Buku, yg kertasnya terbuat dari Sekam Padi,…. Jadi kalau nulisnya pakai Polpen ( Fountain Pen ), maka tintanya akan kemana mana, alias “ Ndlembor “ ( Bahasa Jerman Kuno masih termasuk dalam kelompok Anglo Saxon )……

          Sedangkan di daerah Pathuk,  dan sekitarnya, juga merupakan daerah persawahan Padi yg cukup subur.
        Dan tersebar dibeberapa daerah di Gunung Kidul, produknya saling melengkapi satu dengan yg lain, karena keadaan yg semi terisolir itu tadi. Kata Berdikari itu sangat Kental di setiap sanubariorang Gunung Kidul. Itu salah satu semangat yg ditiupkan oleh Mendiang Proklamator Kita Bung Karno. Bahwa kita itu sebetulnya, mampu untuk Berdikari.  Dan itu sudah di Buktikan oleh Gunung Kidul dimasa yg lalu, tanpa ketergantungan dengan daerah lain.

POTENSI , NGATINI  dan BUKU RAI
dan PANTAI  PANTAI INDAH ITU…..

              
               Di sebelah selatan sudah tentu Laut Kidul, yg penuh dengan cerita “Mistik” , yg di banjari dengan deretan pantai pantai Indah,yg hanya baru baru ini terjamah oleh peradaban, dan disertai infra struktur yg lebih mendukung termasuk jalan menyusuri pantai yg mulus. Satu potensi yg luar biasa, yg tidak dimiliki oleh daerah lain.

       Tapi,… potensi potensi yg sudah di tunjang dengan jalan yg mulus itu, hanya akan tinggal jadi Potensi, kalau tidak di kembangkan menjadi tempat Wisata yg nantinya mampu untuk member nilai tambah sector ekonomi tempatan.  Kesemrawutan masih terlihat disitu. Antara Pantai yg di kembangkan untuk Wisata, dan pantai yg dikembangkan untuk Nelayan di sector perikanan.

        Contohnya, pantai Baron…disitu sudah mulai semrawut, pengaturan Pantainya tidak ubahnya seperti pantai yg kesannya Rujak. Semua disitu, warung warung sepertinya juga tidak di atur dengan baik…sampah juga sepertinya belum di beri perhatian. Padahal itu salah satu kunci utama satu tempat Wisata. Kebersihan.  Dan sebetulnya, akan lebih baik, kalau dibagikan peranan masing masing pantai itu dengan pengkhususan. Yg untuk Wisata yg mana… yg untuk Kegiatan Nelayan yg mana ? … karena org berwisata tidak akan merasa nyaman, di suguhi dengan bau ikan busuk yg tidak diurusi.

       Dan sepertinya, sudah perlu difikirkan, untuk member Fasilitas kepada para nelayan , dengan membuat  Cold Storage untuk ikan mereka, atau Pabrik Es yg dekat dengan mereka ,untuk keperluan penyimpanan Ikan ikan nelayan, supaya tidak membusuk . Atau, diwujudkan industry rakyat, yg dikelola oleh Para Nelayan sendiri melalui Koperasi Nelayanmisalnya. seperti Kerupuk Ikan, juga ikan asin dan produk produk lain untuk menunjang kegiatan dan pemanfaatan hasil laut itu.

        Dan tentu saja, Pengkhususan itu harus sudah dimulai. Supaya, Pantai Wisata dan tempat Nelayan tidak menjadi satu. Dan aku yakin sekali, dengan penambahan fasilitas fasilitas penunjang yg lain, pasti… akan jauh lebih baik dan tidak hanya jadi  potensi nganggur  yg terbengkelai.

         Sewaktu aku kecil dulu, beberapa pantai bahkan tidak pernah ku dengar sama sekali. Seperti Pantai Sundak, pantai Sadeng dan beberapa pantai yg lain, yg baru terjamah infrastruktur. Memang lama sekali aku meninggalkan kampungku itu. Lama sekali….lebih 30 tahun.

Pada waktu itu, belum ada Nelayan yg berani mengarungi  Laut Kidul dari pantai pantai di sekitar Kampungku. Karena ombaknya yg memang mendirikan bulu roma, tapi juga karena cerita cerita yg diturunkan oleh nenekmoyang secara turun temurun, tentang keramatnya Laut Kidul.

         Itu dulu,… yaaah… dulu…. Sekarang lain… jalan menyusuri pantai sudah ada…nelayan di kampungku sudah melaut dan jumlahnya kian hari kian bertambah…berarti.. bisnis Ikan memang lumayan…faktanya,..warungmakan di Pantai Baron semakin banyak, dan hamper setiap warungmakan pasti ada menu Ikan bakarnya…dan disebelah timur Pantai Baron juga terlihat tempat pelelangan ikan.

        Aku sebetulnya memang kaget. Karena keadaannya cukup fenomenal. Tapi itulah kehidupan… penuh dengan kejutan. Dan sepanjang jalan, yg dulunya tandus berbatu, sekarang sudah Hijau Rayau rayau  ( Bhs Jawanya Ijo Royo royo ) hehehehe…..dan  hampir disetiap sudut kosong…tanaman Jati selalu hadir memagari ladang ladang yg kulalui….yg dulunya org ngarit berjalan kaki,… sekarang sampai ke ladang mereka sudah beraspal licin. Ngarit juga pakai sepeda motor…kemajuan. Sambil ngarit…tentu saja saling menyapa sanak saudara dengan Black Berry di tangan mereka.

        Aku berdecak kagum. Aku gembira, tapi sekaligus kawatir. Kawatir akan terjadi Kontaminasi Budaya di pedesaan,yg akan mengakibatkan mereka kehilangan Roh Kedesaan yg  begitu kusanjung , yg begitu tulus, lugu, jujur dan penuh santun yg ikhlas.  Tapi aku masih berharap, semoga itu tidak terjadi. Semoga itu jauh dari fikiran mereka, dan semoga mereka masih ingat Falsafah Lama : “ OJO DUMEH “.

mBUNDER, Wonogomo dan ngGADING


         Sekitar 7 km dari Wonosari, tepatnya kearah barat, ada sebuah Hutan, yg dulunya memang sangat lebat. Namanya Hutan mBunder. Jadi,… kalau perjalanan dari Kota Yogya kea rah Wonosari, kalau kita sudah memasuki area Hutan itu… berarti Wonosari udah dekat.

         Nandainya gampang banget kok… disitu, sebelum masuk area Hutan, ada mengalir sebatang Sungai, namanya Sungai Oya…..dan sekarang, di sebelah kiri Jembatan Oya ini, ada sebuah Rest Area, yg kemarin kebetulan dipakai untuk menampung para Pengungsi Korban Merapi.

         Tapi sepertinya, keadaan Hutan ini sudah mulai nggak terpelihara. Tidak ada atau belum ada usaha penyulaman Hutan di area yg memang Nampak kosong tak berpohon. Aku sempat berhenti disini sejenak, untuk sekedar bernostalgia…. Disinilah aku belajar tentang Hutan, disinilah aku belajar tentang Pohon, anggrek dan Ayam Hutan.

        Di sebelah dalam, dulu memang sengaja di Tanami dengan tanaman Eukaliptus sebagai bahan Minyak Kayu Putih .Pabrik minyaknya dulu juga ada, tepatnya di Sendang Mole, dimana, disitu juga ada Kolam yg airnya di ambil dari mata air disitu, dan disitulah kamu dulu sering berenang…sambilmenikmati aroma Minyak Kayu Putih.

       Belum Nampak Usaha kearah perwujudan Hutan sebagai destinasi Eco Tourism, walaupun potensi itu jelas ada…dan layak untuk dikembangkan sebagai tambahan Kazanah Wisata di Gunung Kidul…sepertinya, Pemerintah Daerah tidak begitu jeli dalam memandang Potensi Potensi yg bisa mereka kembangkan di area Hutan ini.

1. Flying Fox         : Meluncur dengan Tali dari Pohon yg di beri anjungan
2.Camping Ground : Area untuk perkemahan yg di fasilitasi dengan kamar mandi dsb.
3.Jembatan Gantung : Jembatan yg menghubungkan antar Pohon..sehingga kita bisa melihat dari atas diantara pepohonan hutan.
4.Penangkaran Rusa :  Tempat Penangkaran Rusa dan Mungkin Domba dan juga Kelinci…
5.Jungle Tracking :  Berjalan menyusuri Hutan .

          Dan tentu masih banyak lagi yg bisa dikembangkan untuk tujuan Wisata Eco Tourism, yg mana, potensi itu bisa di gandengkan dengan adanya WANA GAMA yg  jaraknya tidak jauh dari situ dan sudah mempunyai beberapa fasilitas, seperti Penginapan.

Tentu akan lebih menarik, seandainya fasilitas fasilitas diatas ada, dan ada kemungkinan, bisa di buat untuk Base Camp semacam Summer Course……Atau untuk Motivation Camp……

Di Wanagama sendiri, saya fikir kondisinya sekarang jauh lebih baik,… aksesnya juga gampang,…dan fasilitasnya juga sudah ada…tinggalmungkin diperbaiki dan lebih dilengkapi.

      Tidak jauh dari situ, Gunung Kidul juga punya Air Strip, yg terletak di Gading. Dulu, sering dimanfaatin sebagai Arena Grass Track untuk balapan. Dan juga untuk kegiatan lainnya. Tapi sekarang, sepertinya nggak ada yg memanfaatkan. Padahal , tempat itu, cocok sekali untuk mengadakan Festival Layang Layang…bersekala besar.atau Nasional dan bisa dimasukkan dalam kalender wisata..misalnya…..

Ngatini… The girl from nJepitu…Blackberry Curve…Buku Rai…


        Keduniawian memang  sering memblinger orang. Sering mengkotaminasi Budaya dan tidak jarang bahkan merusak tatanan luhur yg sudah turun temurun. Tapi aku yakin banget, bahwa masyarakat Pedesaan, masih menjunjung tinggi nilai nilai luhur yg mereka warisi dari nenek moyang mereka.

        Juga yg lebih jelas kelihatan pengaruh infrastruktur, seperti Jalan jalan yg mulus, memudahkan mereka untuk lebih sering bepergian. Transportasi umum juga sudah bukan barang yg langka sekarang.

Waktu tempuh ke kota, jadi semakin  pendek, dan Budaya Kota juga cepat masuk ke pedesaan. Walaupun aku juga agak terperanjat, di Njepitu sudah ada Warnet dan kedai Isi pulsa. Atau bahkan mereka sudah  punya Karaoke ? hehehehehe mungkin…

        Ngatini Ngatininya juga tidak lagi memakai Kemben lusuh seperti dulu. Sekarang, bahkan mereka udah jauh lebih Trendy dan selalu mengikuti Gaya Up To Date ala Gadis Gadis Kota. … Walaupun terus terang….. aku lebih suka lihat mereka berkemban… ( err… kelihatan lebih Sexy )…..

    Ngatini, yg dulunya seorang pembantu rumah tangga atau pekerja Pabrik di Jakarta, sepertinya  sudah banyak yg beralih Profesi. Saat itu aku mampir di sebuah warung untuk Ngopi. Kebetulan Yg melayani seorang Ngatini yg keren lagi sibuk sms an pakai BB nya. …Bajunya jelas bergaya Kota Banget,  ( Pakai kaos D&G : Darmo & Gombloh ),..tercium bau Parfum “ Re-fill an” yg lumayan wangi… begitu aku duduk,… dia langsung menyapa : “ Selamat siang Bapak,… mau mesen apa ? “ … aku kaget… lha kok di tengah  grumbul gini… ada wanita mirip Ola Ramlan ( bekas pacarku), menyapa, pakai Bahasa Indonesia. …. Yg kuharapkan sebuah sapaan pakai bahasa Jawa Ndeso.

        Sebetulnya, ingin sekali aku segera menanyakan Nomer PIN BB nya… tapi aku Cuma bilang : “ Kopi  satu “…. Dia balik bertanya :” maaf pak, mau Capuccino, coffee mix, three in one atau kopi item ? “wheyyyyy Lha dalaaaa……I was wondering…. Where the hell am I right now ? ….. hampir hampir aku nyeletuk : Jack Daniel double on the rock… please… “……kembali aku terbuai dengan  kekagumanku….am I at Starbuck  ?...aku sebetulnya mengharapkan kopi tubruk, Jadah Bakar, atau teh  poci pakai gula batu…atau yg semacam Angkringan itu.

       Belum hilang rasa kekagumanku, dia menambah lagi :” er… disini juga bisa isi Pulsa mas, ada mentari, XL, Simpati, dan M3 …mau electronic bisa, mau voucher juga ada “…lancar banget cara ngomongnya….. wah wah wah… modiar tenan aku…. Ini “nJepitu” … apa  Senayan City ? ….

         Bayangin aja… you’re in the middle of nowhere…tiba tiba…mengalami  yg seperti itu… simply unexpectable….confuse…impressed…pokoknya… mbuh ra  weruh perasaanku waktu itu…. Yg jualan cakep ( lebih cakep dari SPG Marlboro )… bahasa Indonesia nya juga nggak medok Ndeso… terus cara ngomongnya itu… lancar banget….I’m impressed….wow… what an experience….hilang selera makanku… timbul rasa ingin tauku lebih dalam tentang gadis ini…. KU TI LANG…..Kuning.. Tinggi..Langsing ( tapi nggak kerempeng )….Head Light 34…. Pinggang Gitar Spanyol, Bumper…Durgo Ngerik… ada gingsul ,.. dekik pipi….betisnya bak batang padi,…rambut coklat beruntai pirang….pokoknya Thotholithem.

       Ini bener bener Super Ngatini…. The best Ngatini.. I’ve ever met… so far….( I’m still a human being after all )…aku sendiri seperti nggak percaya… lha wong Bapake Mrongos ( nuwun sewu ) koyo Tukul, mBoke nyowor koyo Limbuk…lha kok anaknya cantik  kayak woro Srikandi gini ? ck ck ck ck… jan ra dhong tenan aku…..

                 aku Tanya…: “ Kok kamu pakai bahasa Indonesia ….sih ?  ( keluar logat Jakartaku yg kedengaran wagu itu )…dia jawab : ”… er.. soalnya, saya liat, bapak bapak dan mas mas ini, pasti bukan orang sini… dan sewaktu turun tadi… saling ngomongnya pakai Bahasa Indonesia, jadi langsung saya sapa pakai bahasa Indonesia “…lancar… teratur.. dan penuh percaya diri…. I Like that……

        Ketika aku sempetin ngobrol sama Ngatini tadi… yg namanya  Puspita Chandraningtyas…nama panggilannya Puspa….dia sempat cerita, bahwa dia pernah kerja di Jakarta, sebagai apa, aku nggak Tanya secara detail,… tapi , sembari dia menunggu kami makan, dia sibuk dengan BB ya, untuk up date status di Buku Rai nya ( Face Book )..

         dan aku sudah sempet add dia di daftar Friends di FB ku….foto Profilenya…erhm… erhm,… erhmmm….bisa nggeblak aku liatnya… keren…nggak banyak make up…she’s so adorable …she’s so …. ( mulai gatellll )… hehehehehe…. Ketika 4 hari kemudian aku buka In Box Message di Facebook ku, dia menyapa….:” Lagi ngapain nih mas ? .. inget aku nggak ?”…. wah…lha yo pasti inget  to….lha wong mliding kinyis kinyis kok… hehehehehehehehe

         Is this Gunung Kidul ? maaaaaaannnnnnnn…. What is happening here ? ….I’m speechless ….kelu… terpesona….nylekuthis….dremis…..dan ketika itu aku sadar….aaahhhh… ternyata, Gunung Kidul sudah berubah…..ah ternyata… aku pergi terlalu lama….ternyata aku sangat merindukan suasana Ndeso itu ….ternyata…aku masih begitu Ndeso….I’m so nDeso….but what can I do… I am wong nDeso………

Biyuuuh … biyuuuuhhh…caaaahhhh…. Mbok yo do turu kono… jam semene kok ijih do melek… atur.. ndrooooooo…sesuk opo dho ora nyambut gawe ?... wis ndang turu kono…..
Othok othok othok….othok othok othok….. tekekkk… tekekkkk… tekekkk….hehehehehe ……zzzzzzzz grkkk…grrrkkkkk… ngiiiikkkk… sluuurp…. Wirrrlllllll…..zzzzzzzzzzgrk…….

Next : “ Mas Beye Juragan Tekek “




Nelayan Pantai Baron
Pantai Baron mendung....
Pantai Baron dan ombaknya yg memang ombaknya...
Kasian si Copet...gak bisa cari makan...
Vespa ini salah satu bukti sejarah yg masih kami simpan dengan baik...kondisi.. tip top... nggak untuk di Jual... maaf ya... platnya AB...D ... asli... hehehehehehe
City Umbrella ?

1 comment:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

    ReplyDelete